Setiap pasangan menikah pasti memiliki masalah. Tentu, sepanjang kehidupan perkawinan Anda akan menemukan hal-hal baru yang berpotensi menciptakan konflik. Bagaimanapun, Anda berdua adalah orang yang berbeda dengan pola pikir, ego, dan keinginan masing-masing. Masalah memang bagian dari kehidupan rumah tangga. Tapi, jika masalah yang ada tidak segera selesai, berlarut-larut maka ini berpotensi menjadi hal yang sangat serius. Bahkan bisa mengancam keutuhan rumah tangga. Anda bisa menerapkan beberapa solusi masalah rumah tangga yang akan kami paparkan berikut.
Solusi Masalah Rumah Tangga
“Tak ada pernikahan yang 100 persen bebas masalah, meskipun mereka kelihatannya adem ayem di luarnya,” tukas konsultan pernikahan Indra Noveldy, saat seminar pernikahan di Jakarta beberapa waktu lalu. Menurutnya, setiap pasangan menikah pasti akan menemui enam masalah umum seperti ini:
1. Belum mengenal pasangan
Masa ta’aruf atau pengenalan seharusnya menjadi saat yang tepat untuk mengenal pasangan lebih jauh. Menurut Indra, di momen itu banyak orang yang tidak fokus untuk mencari tahu jati diri pasangan sebenarnya. Biasanya orang yang berpacaran hanya sekadar mengetahui apa makanan kesukaannya, film dan bacaan favoritnya. Ada juga yang bertanya siapa saja mantannya. Menurut Indra, ini tidak berarti pasangan sudah mengenalnya dengan baik.
Hal-hal semacam ini artinya seseorang hanya mengetahui pasangan dari permukaannya saja. Masa pacaran yang lama pun sebenarnya tidak menjamin setiap pasangan telah saling mengenal satu sama lain seutuhnya. Ini juga tidak menjamin masa depan pernikahan yang langgeng dan bahagia. Bahkan tidak sedikit yang masih labil, kemudian saat momen ini mengalami masalah, berujung pada petaka.
Gunakan waktu untuk lebih mengenal kepribadian dan kematangan pasangan serta diri sendiri. Ini bisa menjadi bekal untuk memasuki kehidupan pernikahan. Ketahui harapan-harapan dan kekhawatirannya, tujuan hidupnya, bagaimana ia menghadapi masalah dalam hidup dan mencari solusinya. Indra mengatakan, kenali juga pola pikir dan tingkat kedewasaan pasangan. Dengan mengenal dirinya lebih dalam, kemungkinan Anda pun bisa menghindari konflik yang berujung pada ketidakcocokan ketika sudah berumah tangga.
Tidak ada salahnya untuk mencoba menggunakan metode Ta’aruf dengan melihat dan mengetahui CV masing-masing. Ini adalah cara yang keren, profesional dan memang dewasa untuk mengenal pasangan yang akan menjadi teman hidup. Coba saja, ketika Anda melamar pekerjaan tentu Anda harus profesional. Perusahaan akan melihat profesionalisme dan keseriusan Anda dari CV. Begitu juga ketika akan menikah, CV itu seperti tahap seleksi tapi dengan cara yang elegan untuk mengenal satu sama lain tanpa harus berpacaran.
2. Pasangan terlalu banyak menuntut
Kebanyakan pasangan selalu menuntut agar semuanya sesuai keinginan. Sayangnya, biasanya tidak ada proses timbal balik. Artinya, hanya ingin bahagia menurut versi diri sendiri, tapi tidak berusaha membahagiakan pasangannya. Ketika masing-masing tidak mendapatkan kebahagiaan yang sesuai keinginan, timbullah konflik yang cukup berat.
Indra mengungkapkan, untuk mengatasi hal ini para pasangan seharusnya saling introspeksi untuk saling membahagiakan pasangan tanpa pamrih. Selain itu Anda juga perlu mengurangi tuntutan pada pasangan untuk selalu membahagiakan Anda. Pada dasarnya, kebahagiaan pernikahan tidak akan hadir ketika tidak ada kesediaan untuk saling membahagiakan.
3. Tidak ada rasa nyaman
Salah satu hal penting dalam kehidupan pernikahan adalah kenyamanan satu sama lain. Rasa tidak nyaman terhadap pasangan di rumah menjadi salah satu pemicu konflik, dan membuat salah satu dari Anda memilih untuk melarikan diri dari ketidaknyamanan di rumah.
“Perhatikan sikap pasangan; jika dia lebih sering di luar dan menjadi lebih pendiam, padahal saat bersama teman-temannya di luar ia terlihat ceria. Jika hal ini terjadi, mungkin saja dia merasa tidak nyaman dengan Anda,” bebernya.
4. Ego; Solusi Masalah Rumah Tangga
Setiap orang memiliki egonya masing-masing. Namun ketika menikah, Anda sebaiknya menahan ego diri sendiri kenyamanan bisa hadir bagi masing-masing pihak. “Ego dan bahagia tidak bisa berjalan bersama, maka ketika menikah kita harus memilih salah satunya,” tukasnya.
Jika Anda berdua lebih mengutamakan ego masing-masing, seringkali kepentingan ini akan berbenturan sehingga menimbulkan konflik dan berakhir pada ketidakbahagiaan pasangan. Bila Anda ingin bahagia, paling tidak Anda berdua harus mau dan bisa menekan ego masing-masing, dan mencari jalan keluar untuk mewujudkan kebahagiaan rumah tangga.
Apalagi ketika sudah ada anak, maka ego sudah seharusnya bisa Anda tekan. Jika Anda adalah pemimpin keluarga, maka ego Anda itu tidak akan bernilai apa-apa. Kebahagiaan istri dan anak-anak itu harus di atas ego Anda. Tugas pemimpin adalah mengayomi dan melindungi semua anggota keluarga. Mereka itulah sebenarnya kebahagiaan Anda, bukan ego.
5. Tak tahu kebutuhan pasangan
Menikah dan menghabiskan waktu bersama pasangan bukan jaminan Anda pasti mengetahui kebutuhan pasangan. “Ibarat seperti memilih makanan. Si dia tidak suka makan steak, tapi Anda selalu memberinya kejutan berupa makan di restoran steak karena Anda menyukainya, ” jelas Indra.
Seringkali kita menganggap hal ini adalah kebutuhannya, padahal sebenarnya kita lebih menuruti keinginan kita untuk memberi apa yang kita inginkan pada pasangan. Yang menjadi masalah, seringkali apa yang kita berikan bukan sesuatu yang ia butuhkan. “Ini karena kita tidak tahu apa yang menjadi kebutuhan pasangan kita, hanya saja kita sok tahu,” jelasnya.
6. Komunikasi; Solusi Masalah Rumah Tangga
Berkomunikasi tidak sama dengan berbicara. Komunikasi tak hanya dengan berbicara pada pasangan, tapi juga melalui bahasa tubuh dan banyak cara lainnya. Sayangnya, banyak pasangan yang menyamakan antara komunikasi dengan berbicara pada pasangan.
Masalahnya, pembicaraan yang biasa antar pasangan seringkali hanyalah pembicaraan basa-basi, atau hanya obrolan biasa. Namun komunikasi itu lebih dari sekadar bicara basa-basi, seperti gerakan tubuh yang mesra, ungkapan hati yang tulus, bisa mengenali ketika pasangan sedang gundah atau stres. Ini juga menjadi bentuk komunikasi yang Anda untuk mendapatkan kehidupan pernikahan yang langgeng dan bahagia.
Solusi Masalah Kehidupan Rumah Tangga
Ingin Mengatasi Persoalan Rumah Tangga dengan Cepat? Kami bantu anda mengatasi persoalan rumah tangga dengan Kapsul Bioenergi.
Kapsul Bioenergi: Bekerja Lebih CEPAT , Lebih Praktis, Khusus Bagi Anda Yang Ingin MENGATASI Berbagai Masalah dengan TUNTAS.
Seperti yang dirasakan Ibu Waljiyati berikut ini:
“Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rezekinya kepada kami sekeluarga. Sejak mengikuti program Bioenergi, hati dan pikiran saya menjadi lebih tenang dalam menghadapi setiap masalah, lebih percaya diri dalam melangkah dan lebih mudah dalam menjalani hidup.”
“Sejak memanfaatkan Bioenergi, Alhamdulillah toko kelontong dan usaha fotocopy yang baru saya buka mengalami perkembangan pesat. Selain itu, suami dan keluarga menjadi lebih sayang dan anak menjadi penurut. Berbagai permasalahan lainnya juga bisa kami atasi berkat bimbingan Pak Syaiful selama beberapa waktu yang lalu. Terimakasih Bapak Syaiful. Sukses selalu buat Bioenergi.”
(Ibu Waljiyati, 31 tahun, Yogyakarta).
TUNGGU APALAGI?
Pesan Sekarang!!!! Sebelum Masalah Anda Menjadi Kronis!!!
Pastikan seluruh keluarga Anda mendapat berbagai manfaat kapsul Bioenergi. Bagi Anda yang sibuk, kapsul bisa kami kirim alamat Anda. Segera Hubungi Costumer Service kami : Ibu Eny : HP 0817274077, Bpk. Agus : HP 08522 810 8888
- 10 Cara Mengatasi Stress Yang Berat Agar Hidup Bahagia
- Mengatasi Depresi dan Mengubah hidup Anda
- Cara Diet Sehat dan Cepat untuk Anda